Amerika Makin Sadis Blokir China, Nvidia Bisa Tumbang

Amerika Makin Sadis Blokir China, Nvidia Bisa Tumbang
banner 468x60

Jakarta – Amerika Serikat (AS) kembali menggenjot pertempuran dagang teknologi mereka dengan China. Langkah terbaru Washington kali ini tak main-main, merek akan melacak peredaran chip kecerdasan buatan (AI) dari AS, misalnya yang mana diproduksi Nvidia, bahkan pasca chip-chip itu dijual ke pasar.

Anggota parlemen Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Bill Foster, sedang menyiapkan rancangan undang-undang (RUU) baru yang tersebut akan mewajibkan pelacakan kedudukan chip Teknologi AI usai penjualan. Tujuannya untuk mencegah chip-chip ini bocor ke China, negara yang tersebut sejak lama berubah jadi sasaran utama kontrol ekspor AS.

Langkah ini muncul lantaran adanya laporan penyelundupan besar-besaran chip Nvidia ke China, walau negara yang disebutkan telah dilakukan dibatasi aksesnya sejak era pemerintahan Donald Trump hingga Joe Biden.

Nvidia sendiri mengaku tak memiliki kemampuan untuk melacak chip-nya pasca berada ke tangan konsumen, walaupun para ahli justru mengumumkan teknologi pelacakan sudah ada tertanam pada pada chip tersebut.

China merupakan pasar utama bagi Nvidia. Dalam laporan fiskal terakhir yang berakhir pada 26 Januari lalu, Negeri Tirai Bambu menyumbang US$17 miliar atau 13% dari total pendapatan perusahaan. Jika aksi blokir ekspor ini diperketat lagi, Nvidia terancam kehilangan salah satu sumber pemasukan utamanya.

The Information melaporkan Nvidia telah dilakukan memberitahu beberapa klien besar di China bahwa perusahaan sedang merancang chip Artificial Intelligence baru yang mana mampu dipasarkan tanpa melanggar aturan ekspor AS.

Beberapa klien besar yang telah diberitahu Nvidia adalah Alibaba Group, ByteDance (TikTok), serta Tencent Holdings. Hal ini diungkap 3 sumber yang tersebut familiar dengan diskusi tersebut.

Namun, langkah keras Amerika Serikat terbukti justru jadi bumerang. Meski telah bertahun-tahun memblokir akses China ke teknologi canggih, Beijing masih bisa jadi merancang sistem Kecerdasan Buatan mutakhir seperti DeepSeek.

Bahkan, sistem yang dimaksud disebut-sebut dirancang menggunakan chip Nvidia yang mana dilarang dijual ke China.

“Ini bukanlah permasalahan imajinatif dalam masa depan. Ini adalah kesulitan nyata sekarang,” ujar Foster disitir dari Reuters, Selasa (6/5/2025).

“Kita akan sadar bahwa Partai Komunis China, atau militernya, dapat semata sedang merancang senjata atau Kecerdasan Buatan tingkat lanjut dengan chip-chip ini,” imbuhnya.

Namun, di balik semua rencana pemerintahan Trump, muncul ancaman yang tersebut menampar balik Amerika Serikat sendiri. Tanpa pangsa China, perusahaan seperti Nvidia tidak cuma kehilangan miliaran dolar, tapi juga peluang dominasi global.

Sementara itu, China menunjukkan bahwa blokade Barat tak menghentikan ambisinya, malah mempercepat swasembada teknologinya.

Bisnis Nvidia mulai berdarah-darah gara-gara tarif dan juga pembatasan ekspor pemerintahan Trump. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah anjlok hampir 25%.

Next Article Kejayaan Nvidia Runtuh, pimpinan Buka-bukaan Mau Beralih ke Sini

Artikel ini disadur dari Amerika Makin Sadis Blokir China, Nvidia Bisa Tumbang

banner 300x250
banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *