Jakarta – Menteri Perumahan dan juga Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Menteri Komunikasi dan juga Digital Meutya Hafid mengemukakan kunci rumah subsidi untuk para pekerja media, Selasa (6/5/2025). Adapun tempat kejadian rumah subsidi yang dimaksud yaitu di Grand Harmoni Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Pada kesempatan ini, Ara, panggilan akrabnya, menyampaikan bahwa serah terima kunci ini bermetamorfosis menjadi upaya pemerintah di penyediaan rumah diskon yang digunakan sanggup diakses oleh seluruh warga Indonesia. Hal ini juga dikerjakan untuk mengatasi hambatan backlog rumah pada Indonesia.
Ia memaparkan bahwa ketika ini program-program pro rakyat, khususnya terkait perumahan, telah lama diperkenalkan oleh pemerintah. Misalnya Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan juga Bangunan (BPHTB) bermetamorfosis menjadi 0%.
“Akhirnya saya berpikir negara harus hadir, makanya ada karpet merah buat rakyat, kita buat dengan arahan Presiden, BPHTB gratis, tadinya BPHTB mesti bayar 5%, tapi Presiden Prabowo sangat pro rakyat dalam bidang perumahan, ia kasih 0%,” ucapnya di lokasi.
Selain BPHTB yang dimaksud gratis, pemerintah juga memberikan subsidi persetujuan bangunan gedung (PBG) serta Pajak Pertambahan Kuantitas (PPN) guna menggenjot permintaan rumah.
 Menteri PKP Maruarar Sirait hadir segera pada acara serah terima kunci rumah subsidi untuk wartawan di dalam Grand Harmoni Cibitung ada Selasa (6/5/2025). (CNBC Indonesia/Robertus Andrianto Serin) |
“Kemudian PBG, persetujuan bangunan gedung biasanya bayar, biasanya lama, Presiden Prabowo arahkan 0% buat persetujuan bangunan gedung, jadi luar biasa Presiden Prabowo, sayang betul sebanding rakyat kecil. Kemudian PPN, ditanggung pemerintah di dalam bawah Simbol Rupiah 2 miliar, sampai bulan Juni, jadi Bu Menteri tolong kasih tau, ini waktunya sekarang, dikarenakan ini gratis-gratis, PPN ini sampai bulan Juni, nanti bulan Juli kesana mesti bayarin 50%nya,” tuturnya.
Ara berharap bahwa inisiatif rumah subsidi ini bermanfaat bagi para pekerja media. Pihaknya mengaku siap apabila ada permintaan penambahan kuota rumah subsidi bagi pekerja media.
“Jangan nanti wartawan, Bu, hari ini, tadi bilang seribu, tambah seribu, 2 ribu. Kalau sanggup saya naikkin jadi 3 ribu buat wartawan,” ucapnya.
Terakhir, Ara menegaskan acara ini tidak upaya pemerintah menyogok para pekerja media.
“Tapi saya minta tugasnya satu, tolong padahal diberikan rumah subsidi, ini tidak penyogokan, ini bukanlah penyokokan. Tetapi, tolong beritakan yang dimaksud benar, tidak yang dimaksud enak didengar,” tegasnya.
Next Article Menteri Ara Minta Kuota FLPP Beli Rumah Ditambah Jadi 500.000 Unit
Artikel ini disadur dari Menteri Ara Bagikan Rumah Subsidi ke Pekerja Media, Lokasinya Di Sini