Budaya saling klakson pengguna vespa yang mulai terkikis zaman

Budaya saling klakson pengguna vespa yang tersebut mulai terkikis zaman
banner 468x60

Ibukota (ANTARA) – Pernahkah Anda mengamati dua pengendara Vespa yang digunakan saling membunyikan klakson atau melambaikan tangan pada waktu berpapasan dalam jalan?

Tradisi yang tersebut tampak mudah ini sejatinya menyimpan makna solidaritas mendalam yang tersebut telah lama berubah menjadi bagian dari budaya komunitas Vespa selama puluhan tahun. Namun, sekarang ini kebiasaan yang dimaksud perlahan mulai memudar, khususnya pada kalangan pengguna Vespa matik generasi baru.

Tradisi saling klakson, melambaikan tangan, atau mengangguk sebagai bentuk salam merupakan simbol persaudaraan sesama pengguna Vespa.

Baik di jalanan kota besar maupun pelosok daerah, kebiasaan ini telah terjadi mengakar di kalangan pecinta skuter jika Italia tersebut. Namun, seiring berkembangnya zaman juga munculnya bermacam varian Vespa modern, nilai-nilai kebersamaan ini mulai kehilangan gaungnya.

“Kalau dulu, sesama pengguna Vespa, meskipun tiada saling kenal, pasti saling sapa pada jalan. Bahkan kalau ada yang tersebut mogok, pengendara lain pasti bantu. Sekarang sudah ada mulai jarang,” ungkap Om Benk, individu pecinta Vespa klasik yang tersebut berpartisipasi di bervariasi kegiatan komunitas.

Ia berharap, semangat persaudaraan yang selama ini ditunjukkan pengguna Vespa klasik juga dapat dilestarikan oleh pengguna Vespa matik. “Saya harap yang digunakan pakai Vespa matik juga mulai membiasakan menyapa sesama. Minimal klakson kecil sebagai tanda salam,” katanya.

Fenomena ini juga diamini oleh pengamat transportasi, Muslich Zainal Asikin. Ia menyampaikan ada interaksi sosial unik ke antara pengguna Vespa yang berbeda dari pengguna motor lainnya. “Solidaritas merek tinggi lantaran merasa satu nasib. Mereka paham suka-duka jadi pengguna Vespa, yang tersebut kadang harus dorong motor atau bongkar mesin di dalam pinggir jalan,” tuturnya

Menurut Muslich, akar budaya solidaritas pada komunitas Vespa tak lepas dari sejarah panjang penggunaannya dalam Eropa. Pada dekade 1960-an di dalam Inggris, Vespa berubah menjadi pilihan kendaraan utama kalangan pemuda kelas pekerja akibat harganya yang relatif terjangkau. Skuter ini bermetamorfosis menjadi simbol gaya hidup, kebebasan, serta solidaritas pada sedang keterbatasan ekonomi.

Fenomena sejenis juga terjadi ke Negara Indonesia pada era 1970-an hingga 1980-an, ketika Vespa berubah menjadi kendaraan favorit masyarakat. Para pengguna skuter ini kemudian membentuk komunitas yang dimaksud tak hanya sekali fokus pada kegiatan otomotif, tapi juga berpartisipasi pada kegiatan sosial kemudian kemanusiaan.

Salah satu contohnya adalah komunitas Lhapscoot yang didirikan oleh Sunartato dengan rekan-rekannya sejak 2017. Komunitas ini tak mempunyai bentuk organisasi formal kemudian mengedepankan prinsip egaliter antar anggotanya. “Kita semua setara, kalau ada kegiatan baru kita tunjuk koordinator,” ujar Sunartato.

Selain rutin touring serta belajar mesin bersama, komunitas ini juga pernah menggalang dana untuk orang yang terdampar bencana alam, dan juga jual kembali Vespa bekas yang tersebut telah terjadi merek perbaiki. “Dari di sini kita belajar pentingnya kerja sama, solidaritas, dan juga nilai kemanusiaan,” tambahnya.

Namun, ia mengakui bahwa generasi baru pengguna Vespa, khususnya yang menggunakan model matik, belum berbagai yang mengerti tradisi solidaritas ini. “Kadang kita klakson duluan, tapi merekan malah cuek. Mungkin belum tahu maknanya,” ujarnya.

Fenomena terkikisnya budaya saling sapa ini berubah jadi alarm bagi komunitas Vespa. Di berada dalam derasnya arus modernisasi juga individualisme, mempertahankan tradisi kecil seperti membunyikan klakson sanggup bermetamorfosis menjadi simbol kehangatan juga persaudaraan yang digunakan mulai langka dalam ruang publik.

Jangan sampai solidaritas Vespa hanya sekali jadi cerita masa lalu.

Baca juga: Pemprov DKI mendukung acara "Jakarta Mods Mayday 2025"

Baca juga: Berapa biaya servis Vespa matic? Simak rinciannya di sini!

Baca juga: Daftar bengkel Vespa matic terbaik pada Jakarta, lengkap dengan alamat

 

 

Artikel ini disadur dari Budaya saling klakson pengguna vespa yang mulai terkikis zaman

banner 300x250
banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *