Ibukota – Dwi Ilalang, sutradara film "Sang Dewi" (2007) yang mana saat ini berprofesi sebagai produser film, memproduseri film "Pintu-Pintu Surga" (2025) yang premisnya menghindari justifikasi terhadap perempuan yang berubah menjadi pihak ketiga di hubungan asmara.
Premis yang dimaksud menjaga dari hal yang disebutkan merupakan premis dasar feminis yakni pembebasan setiap perempuan dari ketidakadilan sistemik, satu di antaranya justifikasi terhadap perempuan.
"Tahun 2023, awalnya gue cerita ke Arya (Saloka) kalau gue kepingin bikin sebuah cerita yang dimaksud warga itu anggapannya beliau musuh tapi bikin khalayak jadi simpati. Orang ketiga itu selalu dianggap peran antagonis, coba kita angkat antagonis ini berubah jadi peran utama. (Respons Arya) 'wah, mengejutkan sih ini…' nah jadi dari situ," kata Dwi terhadap ANTARA dalam Jakarta, Senin.
Dwi melanjutkan, sutradara Adis Kayl Yurahmah yang dimaksud seseorang perempuan pun digaet untuk menyutradarai film "Pintu-Pintu Surga", guna menghadirkan perspektif yang mana seimbang dari sudut pandang laki-laki maupun perempuan.
Sehingga konsep cerita film "Pintu-Pintu Surga" benar-benar mengakomodasi berbagai perspektif, oleh sebab itu menurut Dwi, 'Pintu-Pintu Surga' itu tidak ada hanya saja ada satu pintu.
Setelah sekitar enam bulan mempersiapkan produksi film, kata Dwi, syuting pun akhirnya mampu dimulai pada Februari 2024. Proses produksi film "Pintu-Pintu Surga" memakan waktu 14 hari.
Dwi bersyukur pada 13 Februari 2025, seluruh rute dimulai dari praproduksi hingga pascaproduksi akhirnya terbayarkan, sebab film "Pintu-Pintu Surga" memperoleh jadwal penayangan ke tanggal tersebut.
Pembuatan film "Pintu-Pintu Surga" berubah menjadi proyek pembuka dari Dakaramira Studio, tempat baru bagi Dwi Ilalang menyalurkan hobinya di menghasilkan film.
Artikel ini disadur dari Sutradara “Sang Dewi” (2007) produseri film “Pintu-Pintu Surga”
